Barak.id – Atalanta Bergamasca Calcio didirikan pada tahun 1907 di Bergamo, Italia Utara. Klub ini lahir dari inisiatif sekelompok mahasiswa dan penggemar olahraga, lalu tumbuh menjadi salah satu simbol kebanggaan kota kecil yang berada di wilayah Lombardia.
Nama klub ini diambil dari tokoh mitologi Yunani, seorang perempuan yang dikenal akan kecepatan dan kekuatannya, mencerminkan filosofi klub yang mengandalkan semangat dan daya juang.
Pada awal abad ke-20, klub ini sempat berkutat di kompetisi regional sebelum akhirnya menembus Serie A. Meski bukan termasuk klub besar secara tradisional, Atalanta dikenal sebagai tim pekerja keras dengan identitas kuat.
Julukan dan Identitas Klub
Atalanta dikenal dengan julukan “La Dea” (Sang Dewi), sesuai dengan nama mitologis yang melekat pada klub. Warna kebesaran mereka adalah biru dan hitam, mirip dengan Inter Milan, namun dengan identitas khas Bergamo.
Para pendukung setianya disebut Atalantini, yang memenuhi Gewiss Stadium (dulu dikenal sebagai Stadio Atleti Azzurri d’Italia). Meskipun kapasitas stadion relatif kecil, atmosfer yang diciptakan suporter klub ini dikenal sangat bergairah dan intim.
Prestasi Domestik
Selama sebagian besar sejarahnya, Atalanta lebih dikenal sebagai klub papan tengah Serie A. Namun, mereka pernah meraih Coppa Italia 1963, satu-satunya gelar domestik utama hingga kini.
Meski minim gelar, klub ini sering disebut sebagai “klub kejutan” karena mampu tampil mengejutkan, mengalahkan tim-tim besar Italia. Filosofi kerja keras, organisasi yang rapi, serta keberanian memberi kesempatan pada pemain muda menjadi ciri khas mereka.
Kebangkitan Era Modern
Puncak kebangkitan Atalanta terjadi pada era kepemimpinan pelatih Gian Piero Gasperini, yang mulai melatih klub sejak 2016. Di bawah asuhannya, klub ini berubah menjadi tim dengan gaya bermain agresif, pressing tinggi, serta produktivitas gol yang sangat tinggi.
Pada musim 2019/2020, klub ini membuat sejarah dengan lolos hingga perempat final Liga Champions. Perjalanan itu mengejutkan dunia karena mereka mampu bersaing dengan raksasa Eropa meski berasal dari kota kecil dengan sumber daya terbatas.
Selain itu, Atalanta juga konsisten finis di empat besar Serie A pada beberapa musim terakhir, menjadikan mereka langganan tampil di kompetisi Eropa.
Filosofi dan Gaya Bermain
Atalanta di bawah Gasperini identik dengan formasi tiga bek dan pola permainan menyerang. Bek sayap mereka sangat aktif membantu serangan, sementara lini tengah penuh kreativitas dan energi. Hasilnya, klub ini sering menjadi tim paling produktif dalam mencetak gol di Serie A.
Gaya bermain ini membuat Atalanta menjadi tontonan menarik. Banyak penggemar netral mengapresiasi keberanian mereka untuk menyerang meski melawan klub-klub besar seperti Juventus, AC Milan, atau Inter Milan.
Perjalanan di Kompetisi Eropa
Meski berstatus klub non-elit, Atalanta sukses mencetak cerita manis di Eropa. Musim 2019/2020 menjadi tonggak bersejarah ketika mereka melaju ke perempat final Liga Champions. Bermain di stadion yang relatif kecil, mereka harus bermarkas sementara di San Siro untuk laga Eropa, tetapi tetap mampu menunjukkan kualitas.
Di Liga Europa, klub ini juga tampil kompetitif, bahkan sempat mencapai babak semifinal. Konsistensi ini menegaskan bahwa mereka kini menjadi salah satu klub Italia yang diperhitungkan di level internasional.
Pemain Ikonik dan Bintang Modern
Sejumlah pemain ikonik pernah memperkuat Atalanta, terutama jebolan akademi mereka yang terkenal produktif. Nama-nama seperti Gaetano Scirea dan Roberto Donadoni memulai karier di Bergamo sebelum menjadi legenda Italia.
Dalam era modern, klub ini melahirkan bintang seperti Alejandro Gómez (Papu Gómez), Josip Iličić, Duván Zapata, hingga Ademola Lookman yang kini menjadi salah satu tumpuan serangan. Akademi Atalanta juga konsisten menghasilkan talenta muda, menjadikannya salah satu yang terbaik di Italia.
Rivalitas dan Identitas Lokal
Rival utama Atalanta adalah Brescia, dengan duel mereka dikenal sebagai Derby Lombardo. Pertandingan ini sarat gengsi karena kedua klub berasal dari wilayah yang berdekatan. Rivalitas ini juga mencerminkan identitas lokal yang kuat, dengan semangat regionalisme khas Italia Utara.
Dengan stabilitas finansial, manajemen profesional, serta reputasi sebagai pengembang pemain muda, Atalanta diperkirakan akan terus menjadi kekuatan menengah yang berbahaya di Serie A dan Eropa.
Ambisi mereka bukan hanya mempertahankan konsistensi di papan atas, tetapi juga mengejar gelar domestik yang sudah lama dinanti. Dengan filosofi permainan menyerang dan atmosfer unik yang mereka miliki, Atalanta akan tetap menjadi sorotan sepak bola Italia.
Fakta Singkat Atalanta
-
Nama Lengkap: Atalanta Bergamasca Calcio
-
Julukan: La Dea, Nerazzurri
-
Didirikan: 1907
-
Stadion: Gewiss Stadium (kapasitas ± 21.000)
-
Prestasi Utama: 1 Coppa Italia (1963)
-
Pelatih Ikonik: Gian Piero Gasperini
-
Ikon Klub: Papu Gómez, Josip Iličić, Duván Zapata
penulis/copywriter: zainal